Selasa, 26 November 2024 WIB

Etnografi Musikologi Dayak

Administrator - Rabu, 09 Oktober 2024 14:59 WIB
Etnografi Musikologi Dayak
Ist
Sumut24.co | Etnografi Musikologi Dayak

Baca Juga:


A. Musik Sapek

Jenis alat musik etnik Dayak disebut sapek. Fungsi seremonial religius membentuk psikologi sosial. Masyarakat tenang terang benderang setelah mendengar alunan musik sapek berkumandang. Dominan situasi kontemplatif.

Gagasan agar musik sapek terus dikembangkan sangat tepat. Dr Susilo Pradoko M.Si berkomentar atas makna etnomusikologi. Perguruan tinggi seni mempunyai tanggung jawab akademis. Musik sapek jelas penting untuk peningkatan identitas. Masyarakat Dayak bangga dengan musik daerah. Departemen musik yang bernaung pada universitas memiliki peran strategis.

Refleksi atas suara musik sapek terkait dengan pembentukan karakter luhur. Jiwa agung menurut ajaran leluhur Dayak. Sistem pewarisan turun temurun. Gagasan mulia yang menganjurkan anak cucu untuk berbuat kebaikan. Hormat pada orang tua. Berkasih pada sesama. Bekerja dengan sesama.

Analisis Prof Dr Suwardi M.Hum dari sisi antropologi budaya. Pandangan musik dengan menekankan etnografi memperkaya seni tradisi. Nilai filosofis seni musik sapek untuk menyebarkan kesadaran ekologis. Bahwasanya lingkungan itu perlu pelestarian.

Instrumen musik sapek mirip gitar. Musik bersuara saat dipetik. Perangan gamelan Jawa dinamakan siter. Musik siter yang besar dinamakan clempung. Etnis Sunda mengenal Degung. Masing masing musik dengan suara yang khas. Tumbuh keadaan hati yang ayem tentram.

Makna etnografi dalam teks teks klasik cocok dengan pendekatan filologis. Teks teks klasik memberi narasi aktivitas pemujaan. Etnis jaman kuno mengenal tradisi animisme dan dinamisme. Pada dasarnya kepercayaan itu berisi moralitas lokal.

Fungsi sosial musik sapek ketika musim hajatan. Mantu, khitanan, kelahiran cocok menampilkan lagu nan gembira. Pemain musik sapek memilih suasana ceria. Irama optimis, atraktif dan lincah cocok untuk pentas. Orang sambil menari nari dan bertepuk tangan.

Wacana yang dikaji Dr Mulyana M.Hum menegaskan arti penting musik sapek. Dayak dalam arti sesungguhnya berhubungan dengan aspek daya. Energi positif keluar dalam aktivitas kultural. Wacana sosio kultural demi mencerahkan semangat spiritual.

Religiositas musik sapek untuk mengiringi upacara pemujaan. Sistem kepercayaan berhubungan dengan doa. Etnis Dayak begitu kental dengan aspek religi. Pengobatan tradisional Dayak menggunakan tenaga mistik. Mantra dibaca dengan sepenuh hati. Penyakit pun segera menyingkir. Mantra Dayak terbukti mujarab.

Ilmu linguistik yang dipelajari Erna Istikomah MA tetap relevan. Musik sapek diharapkan tampil sebagai tontonan tuntunan tatanan. Pendekatan semiotik dalam linguistik menyangkut dengan sistem tanda. Simbol dalam masyarakat Dayak mengandung ajaran yang mulia.

Literatur Dayak tersimpan dalam perpustakaan. Musium menyediakan bahan literasi bermutu. Wawasan filologis membantu menyelami renungan musik sapek. Kontribusi besar buat mengasah peradaban. Etnografi musikologi Dayak layak untuk dikaji dengan berbagai perspektif keilmuan.

Kehadiran Dr Muhammad Mukti M.Si melengkapi kajian etnografi musikologi Dayak. Dalang wayang sambung pelopor akulturasi. Dengan kolaborasiagama dan budaya, musik sapek terus berusaha memberi kontribusi. Masyarakat Dayak memang luhur dan agung.

Hiburan menjadi tujuan berkesenian. Musik sapek membawa segi estetis. Pagelaran seni musik sapek merupakan hiburan yang bermutu. Pencerahan batin muncul dengan hadirnya kesenian. Lantunan irama tentu menuntun psikologi massa. Tentu saja ke arah yang lebih baik. Sesuai pesan dalam teks klasik.

B. Kearifan Lokal Kalimantan

Studi tentang kearifan lokal terdapat dalam etnografi. Misalnya etnografi musikologi Dayak. Usaha untuk menggali kearifan lokal dilakukan pada hari Rabu Wage, 9 Oktober 2024. Dengan cara penelitian dan pengkajian budaya. Tim akademisi Yogyakarta bertugas membuat analisa kebudayaan. Harapan yang dituju demi kokohnya identitas nasional.

Ahli filologi diwakili oleh Venny Indera Ekowati S.Pd M.Lt. Sehari hari akrab dengan aksara tradisional. Naskah klasik diteliti. Perbandingan teks untuk mendapat data penulisan asli. Pembacaan naskah untuk memperoleh makna narasi. Hikayat raja raja Melayu, Hikayat Hang Tuang dan Hikayat Banjar terdapat pesan pesan luhur.

Analisis kebahasaan dilaksanakan oleh Erna Istikomah S.Pd MA. Pakar linguistik tepat untuk mengkaji kebudayaan daerah. Aspek kajian meliputi bidang fonologi, morfologi, sintaksis dan semanti. Fonologi menganalisis bunyi bahasa. Morfologi menganalisis bentuk kata. Sintaksis menganalisis tata kalimat. Semantik menganalisis tentang makna. Seluk beluk hikayat sangat dihayati oleh rakyat Kalimantan.

Etnografi yang terdapat di kota Balikpapan cocok sebagai bahan refleksi. Prof Dr Suwardi M.Hum terkenal dengan kepakaran antropologi sastra. Budaya Dayak sangat tepat dibahas secara antropologis. Butir butir kearifan lokal berguna untuk memberi kesadaran. Generasi muda perlu mengerti arti penting keberagaman. Pulau Kalimantan kaya adat istiadat.

Wacana keberagaman dilandasi sikap toleransi. Analisis Wacana merupakan keahlian Dr Mulyana M.Hum. Buku referensi karyanya sungguh penting. Bhinneka Tunggal Ika, bahwasanya berbeda beda tetapi tetap satu jua. Pemahaman wacana keberagaman ini menjadi sarana pendidikan karakter. Masyarakat Dayak dan Banjar hidup berdampingan dengan etnis Jawa, Bugis, Melayu, Sunda, Bali, Sasak, Maluku dan Papua. Suasana guyub rukun damai.

Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dengan seni hidup menjadi indah. Garapan seni dikerjakan oleh Dr Susilo Pradoko M.Si. Estetika musik Dayak dan Banjar memuat kebajikan. Upacara adat Banjar dan Dayak kerap diiringi musik tradisional. Mantra etnis Dayak tersohor memiliki daya magis. Mistik musik masuk dalam kategori kepercayaan teologis. Tafsir hermeneutik sesuai dengan situasi budaya kota Balikpapan dan sekitarnya.

Praktik seni pedalangan ditunjukkan oleh Dr Muh Mukti M.Sn. Pagelaran wayang sambung merupakan bentuk akulturasi budaya. Unsur teologi dan estetika diterapkan dengan harmonis. Pengetahuan tentang Hikayat Banjar dapat memperkaya plot, alur, setting, tema wayang sambung. Pertukaran informasi dan koneksi seni tentu memperluas cakrawala budaya nusantara. Studi perbandingan budaya jelas diperlukan. Nilai lokal, nasional dan global berjalan beriringan dengan selaras serasi seimbang.

Sultan Haji Mohammad Sulaiman tokoh besar. Teladan keutamaan cermin pembinaan jiwa kebangsaan. Kota Balikpapan bangga mempunyai panutan agung. Energi dan inspirasi mengalir deras. Masa silam terukir jelas dan lugas dalam Hikayat Balikpapan.

Untuk melengkapi kunjungan budaya ini, perlu kiranya tim memberi oleh oleh. Yakni tembang dhandhanggula. Suasana edukasi dan tradisi tampak bertaburan serba manis.

Dhandhanggula

Balikpapan kutha kang pinanggih,
Dunungipun Kalimantan wetan,
Pranyata wilayah gedhe,
Kinarya sambung srawung,
Sanak kadang sami makarti,
Ngupaya panguripan,
Murih bisa makmur,
Tukang tambang among dagang,
Guru mantri polri nelayan TNI,
Sesama warga bangsa.

Mandhegani Mbak Venny ing ngarsi,
Sinengkuyung bareng lan Mbak Erna,
Rikat trampil tandang gawe,
Rombongan gya lumaku,
Pak Suwardi saha Pak Mukti,
Sinartan Pak Mulyana,
Pak Susilo laju,
Tradisi lokal rinembag,
Wus den esthi ibu pertiwi lestari,
Mekare nuswantara.

Hikayat Balikpapan memang penuh kesan. Nasihat leluhur Banjar dan Dayak digali, agar diri bertemu mujur. Kontemplasi dan refleksi, supaya dapat mawas diri. Keberuntungan pun senantiasa berpihak.

Kepulauan Nusantara berbahagia. Hikayat Balikpapan menganjurkan untuk hidup mapan. Walaupun dibolak balik, kota Balikpapan selalu mapan. Murah sandang pangan papan intisari Hikayat Balikpapan.

Pesan Sultan Haji Mohammad Sulaiman menuntun jaman. Lewat Hikayat Balikpapan, maka masyarakat Balikpapan tercurah rasa aman nyaman.

Damai sapek kerap disebut sapek karaang. Nasihat Sultan Haji Mohammad Sulaiman perlu perhatian. Nada Tubunsitun bersifat kontemplatif religius. Nada sakpakoh bersifat sosial atraktif.

Seni musik sapek Dayak merupakan benda cagar budaya. Kayu adau memancarkan aura wibawa. Ukir ukiran estetis Dayak memuat nilai etis filologis. Pandangan yang sesuai dengan nilai kebangsaan dan kemanusiaan.purwadi/rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru