TEBINGTINGGI | SUMUT24
Kapolres Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono SIK mempimpin upacara bendera bulan yang digelar setiap tanggal 17 bersama PNS dan TNI/Polri, Rabu (17/2) di lapangan Merdeka Kalan Sutomo Tebingtiggi.
Baca Juga:
Di hadapan peserta upacara, Kapolres dalam amanahnya menyampaikan seputar perubahah sosial masyarakat dan kondisi ekonomi yang saat ini tidak stabil.
Dampak perubahan sosail dan ekonomi tersebut membuat tugas Polri semakin berat dikarenakan gangguan keamanan dan keteriban di tengah –tengah masyarakat itu sendiri. “Upacara yang kita laksanakan ini merupakan wujud syukur untuk mengingatkan kita semua kembali tentang sejarah perjalanan panjang bangsa Indonesia,†kata Slamet Loesiono.
Disebutkan Kapolres, gangguan keamanan yang harus diantisipasi di antaranya kejahatan konvensional dengan premanisme dan kejahatan yang meresahkan masyarakat, termasuk kejahatan dengan senjata api.
Kejahatan tradisional,prioritas terorisme dan radikalisme,narkotika,trafficing ini person dan cyber crime, kejahatan terhadap kekayaan negara, tindak pidana korupsi,illegal logging, illegal fishing dan illegal meaning, serta kejahatan teriplikasi kontijensi diantaranya konflik sosial,intoleransi dan unjuk rasa anarkis.
Berkaitan dengan data gangguan kamtibmas 2015 di wilayah hukum Polres Tebingtinggi.
Disebutkannya, tahun 2014 terdapat 1.163 kasus dan 2015 887 kasus,demikian juga kasus laka lantas terjadi penurunan 0.9% 2014 262 kasus, 2015 236 kasus.
Sedangkan di tahun 2016 mulai Januari sampai 16 Februari terdapat kasus prioritas yang perlu menjadi perhatian di antaranya kasus pencurian dengan pemberatan 36 kasus, Curas 8 kasus, Curanmor 14 kasus, narkoba 14 kasus dan Anirat 15 kasus.
Untuk menekan kasus-kasus terbebut,Kapolres mengajak tokoh masyarakat, agama dan segenap komponen masyarakat mengaktifkan kembali Poskamling dibantu dengan Bhabinkamtibmas Desa/Kelurahan dan Bintara Lingkungan. (tav)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News