Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe Laksanakan Bimtek konservasi koleksi museum.
Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe Laksanakan Bimtek konservasi koleksi museum.
KotaBaca Juga:
Kata Bung Karno, Jangan Sekali Kali Melupakan Sejarah (Jasmerah), kita harus selalu ingat sejarah, karena tidak ada yang ujuk ujuk, semuanya pasti ada asal usulnya.
Demikian juga perlu diingat selalu asal usul atau sejarah Penetapan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025?
Kebijan PPN 12 persen yang diatur dalam UU Nomor 7/2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), bukankah kebijakan ini dibuat di era ketika PDIP menjadi Rulling Party, partai yang berkuasa di eksekutif dan di parlemen?
Sejarah harus selalu diingat, rakyat Indonesia harus dibukakan matanya, bukankah ketika kebijakan PPN 12 persen diketok palunya oleh DPR-RI dipimpin oleh Ketua DPR RI nya Puan Maharani dari PDIP? Bukankah Ketua Panja UU yang menetapkan kebijakan PPN 12 persen adalah Dolfi OFP dari Fraksi PDIP?
Lalu pertanyaannya, kenapa sejumlah politisi PDIP jadi miopi, rabun sejarah, penglihatannya seakan buram, tampil seakan pahlawan di malam gulita, memprovokasi dan mempersoalkan bahkan meminta Presiden Prabowo membatalkan kebijakan PPN 12 persen?
Perlu ditegaskan, Presiden Prabowo hanya menjalankan perintah UU yang telah diputuskan oleh mayoritas fraksi di DPR-RI yang dipimpin oleh Ketua DPR-RI Puan Maharani.
Justru Presiden Prabowo yang telah disumpah untuk menjalankan UU yang harus pasang badan menjalankan kebijakan yang dibuat di era PDIP sebagai ruling party?
Namun demikian, Presiden Prabowo tidak mentang mentang dalam menjalankan kebijakan yang dibuat di era PDIP sebagai ruling party, sejumlah revisi dibuat agar rakyat kecil tidak terbebani oleh kebijakan kenaikan PPN 12 persen.
Melalui masukan yang disampaikan oleh delegasi DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo memutuskan agar PPN 12 hanya berlaku hanya untuk produk barang mewah.
Jika ditanya siapa yang bertanggungjawab terkait kebijakan PPN 12 persen? Menurut saya, yang bertanggungjawab terkait kebijan PPN 12 persen adalah PDI Perjuangan!! Mestinya di saat UU yang mengatur PPN 12 persen di bahas, PDIP sebagai ruling party tampil mematalkan di sahkan dan berlakunya UU ini.
Kepada pimpinan dan politisi PDIP, ingat dan camkan kata Bung Karno; Jasmerah, jangan sekali kali melupakan sejarah.
(Haris Rusly Moti, aktivis gerakan mahasiswa 1998)
RelBidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe Laksanakan Bimtek konservasi koleksi museum.
KotaMedan sumut24.co Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dan Ketua Pengurus Cabang (PC) Bhayangkari Kota Medan Ny Luciana Gid
KotaH4 libur Natal 2024, Secara Total Volume Lalin Ruas Tol di Regional Nusantara Catatkan Peningkatan Lalin
kotaMudik Gratis Pemprov Sumut Efektif Tekan Penggunaan Sepeda Motor, Kurangi Risiko Kecelakaan
kotaMedan sumut24.co Penyidik Satreskrim Polrestabes Medan menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Andre
HukumSimalungun I Sumut24. coMenanggapi pemberitaan terkait dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
NewsMEDAN SUMUT24. Co Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bersama Polda Sumatera Utara (Sumut) m
NewsMedan sumut24.co Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengecek pos pengamanan (Pospam) Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk
KotaUpacara Hari Ibu Ke96 di Polda Sumut Mengukuhkan Peran Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045
kotaJakarta Sumut24.co Salah satu cara melihat keseriusan sebuah partai politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat adalah konsistensinya
News