sumut24.co -
Medan
Baca Juga:
Menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024,
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sumatera Utara (Sumut) sepakat akan memberikan dukungan penuh dengan tidak golput
Sejumlah perwakilan BEM diantaranya dari Kampus Unimed, UMSU, UINSU, UNPAB, Polmed, Dharmawangsa, PTKI, ITSI, Polgan, dan Poltekes dengan tegas akan memberikan hak suaranya pada Pemilu 14 Februari mendatang.
"Mengajak seluruh masyarakat khususnya pemuda Indonesia untuk memberikan hak suaranya dan tidak golput pada tanggal 14 Februari 2024 di TPS masing masing, agar tingkat partisipasi pemilih tinggi sehingga melahirkan pemimpin yang memiliki legitimasi yang kuat," kata Presiden Mahasiswa Unimed 2023 Ahmad Danil Lubis dalam pernyataan sikap di salah satu kafe di
Medan, Senin (12/2).
Mereka juga mengajak mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan suasana pemilu yang damai dan penuh kegembiraan, dengan cara mengutamakan pendidikan politik bagi masyarakat dan meningkatkan partisipasi pemilu dengan menjunjung tinggi keharmonisan, kedamaian, dan tanggungjawab dalam menggunakan hak pilihnya.
"Menghargai dan menghormati perbedaan pilihan politik setiap individu, Karena menurut kami ketiga capes dan cawapres ini merupakan putra terbaik bangsa yang harus didukung dan diterima, siapapun yang nanti terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada pemilu 2024. Menolak politisasi kampus untuk kepentingan politik tertentu dan memecah belah," ujarnya.
Kampus, lanjutnya, harus menjaga kondusifitas sivitas akademik dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil, aman, dan damai serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi positif dan iklim investasi yang kondusif demi kesejanteraan masyarakat.
Dalam poin terakhir pernyataan sikap, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menangkal dan menghentikan berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian yang merusak iklim demokrasi dan mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dan bijak dalam menyaring informasi sebelum menyebar luaskannya, serta mengutamakan sumber informasi yang dapat dipercaya.
Selain memberikan pernyataan sikap, sebelumnya di acara itu diadakan dialog bertema Pemuda Penentu Pemilu 2024. Dalam materi yang dibawakan Dosen FISIP USU Ibnu Avena Matondang MSi, ia memaparkan tentang terpecahnya situasi politik saat ini terhadap pasangan calon dan wakil presiden yang diusung masing-masing masyarakat. Menurut dia, hal tersebut adalah hal biasa dan merupakan bagian dari pendewasaan politik.
"Keterbelahan pandangan politik adalah proses pendewasaan. Ada beberapa yang menganggap keterbelahan itu satu konflik padahal tidak, keterbelahan itu memang ada, tapi dianggap itu sebagai bagian dinamika politik. Karena dalam pandangan rasional, tentunya kan mahasiswa lebih bisa menentukan mana yang logis dan tidak logis. Ngapai terjebak ke satu persoalan,"sebutnya.
Keterbelahan dalam politik, lanjutnya, bukanlah sesuatu yang harus dibesar-besarkan yang berujung menjadi pemicu konflik. Sikap seperti itu, harus dijauhi. Meskipun perdebatan di medsos jelang pemilu makin panas, tetapi menurutnya, sebagai pemilih kita tidak boleh larut terlalu dalam terhadap keterbelahan politik tersebut.
"Sebagai seorang pemilih tentukan saja hak pilihnya siapa tanpa perlu terlibat dalam keterbelahaannya," ujarnya.
Sementara, Presiden Mahasiswa Unimed 2023 Ahmad Danil Lubis dalam paparannya, ia mengajak mahasiswa agar di ajang pesta demokrasi Pemilu 2024 tidak menjadikan masyarakat terpecah belah.
"Jangan politik ini menjadikan ajang lima tahunan kita terpecah belah. Tetapi ini benar-benar menjadi pesta kita dalam memilih pemimpin baru kita," ungkapnya.
Ia mengatakan, pandangan politik mahasiswa saat ini memang banyak terbagi-terbagi. Maka, ia berharap, agar para mahasiswa sama-sama menjadi agen perubahan untuk mencipatakan situasi politik saat ini menjadi politik kedewasaan dan tidak perlu harus memperdebatkan pilihan seseorang. (Rel)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News