Puluhan Ribu Umat Nasrani Siap Hadiri Perayaan Natal Oikumene 2024 Di Sumut
Puluhan Ribu Umat Nasrani Siap Hadiri Perayaan Natal Oikumene 2024 Di Sumut
kotaBaca Juga:
Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, mengatakan bahwa efek yang diharapkan dari pergantian istilah atau nama pinjaman online (pinjol) menjadi pinjaman daring (pindar) adalah nama dari pinjaman daring yang akan lebih positif ketimbang penyebutan pinjaman online yang saat ini sudah terkesan negatif.
Menurut Nailul, saat ini istilah pinjol memiliki konotasi yang negatif. "Diharapkan sebenarnya kata pindar bisa lebih diterima oleh masyarakat dengan konteks yang lebih positif. Ketika namanya positif, artinya semakin banyak orang percaya akan pinjaman daring. Semakin banyak yang menggunakan," kata Nailul, Rabu (18/12/2024).
Namun demikian, menurut dia, semua itu akan sirna ketika tata kelola dan permasalahan di pinjaman daring masih terjadi.
Menurut Nailul, masalah mulai dari credit scoring hingga penagihan harus menjadi pembenahan utama industri fintech lending. "Sisi positif dibangun dengan branding kinerja yang positif pula. Jika kinerjanya negatif, ya pindar akan sama dengan pinjol, konotasinya menjadi negatif juga," imbuhnya.
Nailul bilang, sembari regulasi hingga sistem credit scoring diperbaiki, perubahan penyebutan bisa menjadi citra positif bagi industri.
"Penyebutan atau nama dari industri bisa membuat kinerja baik dalam jangka menengah dan panjang karena citra yang positif," tutupnya.
Sebagai informasi, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengatakan bahwa penggantian istilah ini bertujuan meningkatkan kenyamanan pengguna layanan LPBBTI.
"Dengan pembedaan nama branding, diharapkan masyarakat lebih mudah mengidentifikasi mana penyelenggara yang legal," ujar Agusman, Selasa (17/12/2024).
Langkah ini juga diharapkan mendorong penguatan tata kelola, manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Hingga Oktober 2024, industri fintech lending mencatatkan laba sebesar Rp 1,09 triliun, meningkat dari Rp 806,05 miliar pada September 2024, seiring efisiensi operasional.
Namun, OJK juga mencatat masih adanya 19 penyelenggara dengan tingkat kredit bermasalah (TWP90) di atas 5 persen per Oktober 2024, meski jumlah ini menurun dari 22 entitas pada bulan sebelumnya. (red)
Puluhan Ribu Umat Nasrani Siap Hadiri Perayaan Natal Oikumene 2024 Di Sumut
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Kasus korupsi dana desa di Kota Padangsidimpuan terus menjadi sorotan publik. Selain divonisnya tenaga honorer Din
HukumMunas Dekopin 2024 Resmi Dibuka, Angkat Tema Rebranding Koperasi Menuju Indonesia Emas 2045
NewsJNE Luncurkan Jaket dan Helm Kolaborasi bersama EIGER Tropical Adventure dan Cargloss Helmets
kotaMedan I Sumut24. co Desember adalah bulan yang sangat special dikarenakan pada tahun ini tidak terasa The Plaza Millennium merayakan ulang t
NewsMedan I Sumut24. co Masih dalam rangkaian peringatan Hari Makan Ikan Nasional (Harkanas), eFishery, perusahaan teknologi akuakultur asal In
NewsKabupaten Solok I Sumut24.co Rabu, 18 Desember 2024.Wakil Bupati Solok, Sumatra Barat, Jon Firman Pandu, menerima kunjungan Forum Peduli Pe
NewsMedan I Sumut24. coUsai digelarnya pelatihan intensif, Program Menjahit Harapan Dhuafa yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Su
NewsJakarta I Sumut24. coOtoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan istilah pindar sebagai pengganti kata pinjol untuk menyebut Layanan Pen
NewsMedan Sumut24.co Layanan lalu lintas di Kota Medan mengalami peningkatan signifikan di bawah kepemimpinan Kepala Satlantas Polrestabes Med
News