Kamis, 04 Juli 2024 WIB

Ide Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi, Bangun "Tunggu Lemang" Maskot Masyarakat Kota Tebing Tinggi

Administrator - Selasa, 02 Juli 2024 08:45 WIB
Ide Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi, Bangun "Tunggu Lemang" Maskot  Masyarakat Kota Tebing Tinggi
Ketika Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi, Pj Walikota Tebingtinggi.ist
TEBING TINGGI | Sumut24.co

Baca Juga:
Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi, Pj Walikota Tebingtinggi, menyampaikan gagasan perlunya dibangun "Tugu Lemang" di kota yang dikenal dengan julukan Kota Lemang tersebut, sontak hadirin aplaus.

Tepuk tangan pun riuh membahana memenuhi Gedung utama DPRD setempat.

Momentum ini memberi arti tersendiri pada puncak HUT ke-107 Kota Tebingtinggi dalam sidang paripurna Istimewa yang dipimpin Ketua DPRD setempat, Basyaruddin Nasution SH MH, Senin (1/7/24).


Setelah memaparkan sejumlah keberhasilan, Pj Walikota di luar teks tertulis, menyampaikan ide tersebut.


Para pejabat sipil dan militer serta Pj Ketua TP PKK Ny dr Dara Caprina Moettaqien Hasrimi yang menghadiri acara tersebut menjadi saksi atas gagasan ini.

"Bisa saja ide ini terwujud pada masa Walikota berikutnya, namun kehadiran 'Tugu Lemang' ini layak kita pikirkan mulai sekarang," kata Moettaqien.

Dua Pj Walikota pada masanya, Dr H Eddy Syofian MAP dan H OK Zulkarnain yang hadir pada acara ini menyatakan mendukung dan apresiasi atas gagasan Pj Walikota ini.

Mereka menilai gagasan ini mengandung pemikiran cerdas karena memberi manfaat banyak aspek bagi menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap kota ini.

Moettaqien sendiri mengaku gagasan ini muncul setelah 35 hari menjabat Pj Walikota dan berkeliling ke beberapa kecamatan dan kelurahan namun tidak melihat symbol-simbol yang menggambarkan kota dijuluki kota lemang,

Memang, Tebingtinggi, yang sudah lama dikenal dengan julukan "Kota Lemang", perlu menunjukkan identitasnya itu.

Julukan ini tidak hanya mencerminkan identitas kuliner khas daerah tersebut, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat setempat.

Lemang, makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan dan santan yang dimasak dalam bambu, telah menjadi ikon Tebingtinggi dan menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan.

Dalam upaya melestarikan julukan ini lah, Pj Walikota Tebingtinggi mengusulkan gagasan cerdas: membangun "Tugu Lemang".

Tugu Lemang akan menjadi simbol fisik dari identitas Tebingtinggi sebagai Kota Lemang.

Ini akan memperkuat rasa kebanggaan lokal dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya melestarikan tradisi kuliner mereka.


Sebagai landmark baru, Tugu Lemang yang akan dibangun diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke Tebingtinggi.


Wisatawan yang tertarik dengan kuliner tradisional akan memiliki alasan tambahan untuk mengunjungi kota ini dan menikmati keunikan lemang langsung dari sumbernya.

Tugu ini akan berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi kuliner.

Dengan adanya tugu ini, generasi muda akan lebih termotivasi untuk menghargai dan melanjutkan tradisi pembuatan lemang.

Tugu Lemang juga dapat dilengkapi dengan informasi sejarah dan proses pembuatan lemang, memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan tentang warisan budaya ini.

Ini akan menambah nilai edukatif dari tugu tersebut.

Tugu Lemang bisa menjadi pusat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai acara, seperti festival kuliner, pameran budaya, atau kegiatan komunitas lainnya.

Ini akan menambah nilai sosial dan budaya dari tugu tersebut.

Sebagai landmark yang menarik, Tugu Lemang bisa digunakan dalam berbagai materi promosi seperti brosur, media sosial, dan kampanye pariwisata. Ini akan membantu dalam strategi pemasaran dan branding.

Untuk memastikan keberhasilan dan relevansi pembangunan Tugu Lemang, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya Desain yang Relevan, Lokasi Strategis, Keterlibatan Masyarakat dan Pemeliharaan dan Pengelolaan.

Desain tugu harus mencerminkan keunikan dan nilai budaya lemang. Konsultasi dengan seniman lokal dan pakar budaya akan memastikan hasil yang autentik dan bermakna.

Memilih lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat dan wisatawan serta terintegrasi dengan area yang memiliki potensi wisata lainnya.

Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan dapat meningkatkan rasa memiliki dan dukungan terhadap proyek ini.

Rencana jangka panjang untuk pemeliharaan dan pengelolaan tugu harus disiapkan agar tugu tetap terjaga dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Pj Walikota Tebingtinggi Moettaqien Hasrimi yang berkomitmen melestarikan julukan "Kota Lemang" menggambarkan pemimpin yang memiliki sejumlah kriteria dan karakteristik, seperti kesadaran budaya dan sejarah, visi strategis, komitmen terhadap pemberdayaan ekonomi lokal, kreativitas dan inovasi, keterampilan kepemimpinan, kemampuan kolaborasi, komitmen pada pembangunan berkelanjutan, serta kemampuan komunikasi dan keterbukaan.

Dengan pendekatan yang tepat, Tugu Lemang dapat menjadi elemen penting dalam melestarikan julukan "Kota Lemang" dan mengembangkan potensi pariwisata serta ekonomi Tebingtinggi.

Gagasan cerdas ini menunjukkan visi strategis dan komitmen Pj Walikota dalam memajukan kota serta melestarikan warisan budaya yang berharga.

Pemerintah Kota Tebingtinggi perlu mempertahankan julukan "Kota Lemang" karena julukan ini memiliki beberapa manfaat yang signifikan diantaranya identitas dan warisan budaya yang unik dari Tebingtinggi.

Mempertahankan julukan ini membantu melestarikan tradisi kuliner lokal dan memperkuat rasa kebanggaan dan identitas masyarakat setempat.


Julukan ini bisa meningkatkan permintaan terhadap lemang dan produk-produk lokal lainnya, menciptakan peluang usaha bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan ekonomi lokal.


Pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya produsen lemang, bisa mendapatkan manfaat langsung dari promosi ini.

Julukan ini membantu memastikan bahwa warisan kuliner seperti lemang terus dikenal dan diapresiasi oleh generasi mendatang. Ini penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi kuliner lokal.

Untuk mempertahankan dan memanfaatkan julukan ini secara optimal, pemerintah kota dapat melakukan berbagai inisiatif seperti menyelenggarakan festival kuliner tahunan yang menampilkan lemang dan makanan tradisional lainnya dapat menarik wisatawan dan meningkatkan promosi kuliner lokal.

Memberikan pelatihan dan dukungan bagi produsen lemang untuk meningkatkan kualitas dan keberagaman produk mereka. Menggunakan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan lemang dan potensi wisata Tebingtinggi kepada audiens yang lebih luas.

Selanjutnya bekerja sama dengan restoran, hotel dan agen perjalanan untuk mempromosikan lemang sebagai daya tarik utama wisata kuliner Tebingtinggi.

Dengan langkah-langkah ini, julukan "Kota Lemang" tidak hanya dapat dipertahankan tetapi juga dimanfaatkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dan pariwisata yang berkelanjutan di Tebingtinggi. REL/ag

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
Ide
beritaTerkait
IMM Medan Aksi di Mapolrestabes Terkait Kondisi Kamtibmas
Keren Banget! Ada Videotron XTRA Unik di Gedung London Sumatra Medan!
AKBP Dudung Setyawan Lakukan Pengecekan HP dan Antisipasi Judi Online oleh Personel Polres Padangsidimpuan usai Pimpin Apel
Bupati Pakpak Bharat Serahkan 1000 Paket Sembako Dari Presiden RI Kepada PPKS
Video Podcast Semakin Diminati Pendengar di Spotify
Terkait Foto dan Video Mesum, 3 Orang Saksi Diperiksa, Polisi Akan Panggil Sekda Taput
komentar
beritaTerbaru