Selasa, 26 November 2024 WIB

Inalum Unit Paritohan 2023 Merawat Pesisir Toba

Amru Lubis - Rabu, 17 Januari 2024 18:07 WIB
Inalum Unit Paritohan 2023 Merawat Pesisir Toba
Lokasi PT Inalum kawasan PLTA Paritohan dan Kawasan Danau Toba.(Sumut24/Jo)
BATUBARA l SUMUT24.co

Baca Juga:
lDalam periode 2019-2023, PT Inalum terus bergerak aktif menjaga keanekaragaman hayati flora-fauna di kawasan PLTA Paritohan dan Kawasan Danau Toba. Hal tersebut senada dengan visi TJSL INALUM dan Sustainability Pathway Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID).

Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyampaikan, kerja keras rekan-rekan berada di unit PLTA Paritohan semata-mata untuk menjaga ekosistem sekitar sekaligus lingkungan agar pasokan energi yang menjadi tulang punggung operasional tetap terjaga.

"Ada beberapa program besar yang dilakukan PLTA Unit Paritohan dalam menjaga ekosistem dan lingkungan sekitar PLTA. Program-program ini dibentuk sebagai usaha Inalum dalam mewujudkan sustainability operasional yang ramah lingkungan. Perusahaan melakukan program dengan kolaborasi dan sinergi bersama seluruh elemen masyarakat, sehingga keberadaan Inalum dan lingkungan tetap bersanding sekaligus ketersediaan energi untuk operasional peleburan tetap terjaga," ujar Mahyaruddin Ende, Rabu (17/1/2024).

Disebutkan, program keberlanjutan adalah komitmen perusahaan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

"Inalum memprioritaskan pelestarian lingkungan, mengedepankan tanggung jawab sosial, mempertahankan praktik tata kelola yang efektif, membina hubungan yang kuat dengan investor serta menyampaikan laporan keberlanjutan yang transparan," kata Ende.

Program-program yang dilaksanakan antara lain:
Program Konservasi Danau Toba yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi Daerah Tangkapan Air Kawasan Danau Toba sebagai daerah penyangga ketersediaan dan kestabilan level air Danau Toba. Tidak hanya menanam pohon, tetapi juga dilakukan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi. Total pada tahun 2023 sebanyak 668.880 pohon telah tertanam yang terdiri dari 25 jenis spesies di lahan 1.436,8 hektar.

"Pohon yang ditanam merupakan pohon buah-buahan berkayu dan hasil penanamannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung program ini melibatkan peran aktif masyarakat,"sebut Ende.

Untuk optimalisasi pembibitan pohon, diawali dengan penanaman pohon. Bibit tanaman yang sudah siap akan ditanam di sekitar lokasi perusahaan. Bibt tanaman juga dibagikan kepada masyarakat sekitar agar dapat dimanfaatkan.

Hingga kini tercatat telah melakukan pembibitan untuk 4.418 spesies di lahan 0.10 hektar.
Sementara, pemberdayaan ikan jurung yang keberadaannya di Sungai Asahan mulai terancam karena masyarakat sekitar menangkap tanpa melakukan budidaya atau pengembangbiakan.

"Melalui program ini kita mengusung konsep ex-situ dan berhasil menghadirkan 1.352 ikan jurung di lahan 0,15 hektar," papar Ende.

Kemudian, taman kehati perumahan PLTA Paritohan, di program penanaman pohon endemik di lahan seluas 4 hektar, pada tahun 2023, ada 700 pohon berhasil ditanam yang berasal dari 5 spesies, seperti kemenyan, andaliman, sotul, teratai, dan klambang.

Begitu juga, untuk pembibitan tanaman multi purpose tree species, sebagai Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, lahan yang saat ini ada masih bisa dikatakan cukup kritis karena adanya pembangunan dan penebangan liar.

PT Inalum bekerjasama dengan Yayasan Warisan Hidup Sumatera (WHIS) melakukan pembibitan tanaman di Kebun Raya Samosir dengan total ada 17.000 pohon yang di tanam dengan jenis multi purposes tree species.

"Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini, perusahaan memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari kegiatan operasional perusahaan serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan masyarakat luas,"terang Ende.(Jo)



Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru