Kebijakan Plt Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi, MSi dalam menyikapi permasalahan rakyat hingga persoalan substansial di lingkup kerjanya, dinilai masih belum berani menggambil sikap.
Baca Juga:
Hal itu disampaikannya anggota DPD Golkar Sumut Rajamin Sirait, SE terkait masa kepemimpinan Erry yang hingga kini masih jauh seperti diharapkannya. Bahkan dia berharap tidak akan menjadi pesimistis setelah mengetahui keputusan Erry dalam memilih tim pormatur jajaran SKPD melalui Panitia Seleksi (Pansel) yang saat ini dalam proses menentukan.
“Pemerintah yang baik tergantung pada pemimpin yang baik. Jadi saya fikir, sudah saatnya lah Pemimpin Sumut ini harus lebih berwarna lagi,†tegas Rajamin salah satu kandidat penerima award Sumut24 Dahsyat yang ke 4 tahun di hadapan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian SUMUT24, Rianto Ahgly, SH di ruang kerjanya, Senin (22/2).
Lebih berwarna dimaksudkan Rajamin yang juga Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Propinsi Sumatera Utara itu, adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan kebijakannya tanpa dihinggapi rasa takut atas interpensi pihak mana pun. “Itu lah sosok pimpinan masa depan yang dibutuhkan rakyat Sumut saat ini,” tambahnya.
Menurut Rajamin, ketegasan Erry selaku pimpinan harus dikedepankan. Sehingga pemilihan susunan tim formatur yang akan didayagunakan untuk mengatur roda kepemerintahan, dapat berjalan dengan baik serta maksimal.
Karenanya, Rajamin mengimbau agar dalam pemilihan perangkat kerja yang membantu Gubernur ke depan, adalah yang harus benar-benar teruji secara kompentensi serta bertanggungjawab. Diantaranya dengan memanfaatkan SDM yang lebih muda dan energik. Sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.
“Saya rasa Erry harus berani melakukan penyegaran dengan memakai tenaga muda menggantikan tenaga-tenaga tua untuk membantunya. Dan saran saya, jajaran SKPD yang pernah diangkat di jaman Gatot perlu diganti,†saran Rajamin.
Pengangkatan tenaga muda dinilai Rajamin, sangat membantu kepemimpinan Erry yang pastinya akan menghadapi kompetisi global. Artinya, kata Rajamin, dengan tenaga muda tersebut, pastinya tim akan dapat melakukan terobosan-terobosan baru dalam melakukan perubahan dengan cepat dan tepat.
“Kalau yang tua-tua ini kan cara berfikirnya pasti beda dengan yang muda. Begitupula dengan masalah energifitasnya. Tentunya menurut saya yang muda jauh lebih baik lah,†ujarnya. (*)
“Setiap keputusan itu tetap berdampak pada sisi positif dan negatif, namun yang namanya pemimpin itu harus berani bersikap atas keputusannya dan bukan harus jadi bancol (banci-red),†ujarnya.
Pemimpin yang berani, lanjut Rajamin sangat dibutuhkan Sumut saat ini. Sebab, dalam masa kepemimpinan kadangkala banyak dimanfaati oleh orang-orang yang memiliki kepentingan guna memuluskan rencana-rencananya.
“Dan saya yakin bagi sosok pemimpin yang berani, pasti akan bijak memposisikan dirinya tanpa harus takut dengan interpensi pihak mana pun. Karena pemimpin itu yakin, kalau rakyat lah yang menentukan kinerjanya dan merasakan manfaat pada setiap kebijakannya,†paparnya. (*)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News