Selasa, 26 November 2024 WIB

Sektor Jasa Keuangan Sumatera Utara Stabil Disertai Dengan Kolaborasi Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Administrator - Kamis, 07 Desember 2023 11:36 WIB
Sektor Jasa Keuangan Sumatera Utara Stabil Disertai Dengan Kolaborasi Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Berastagi I Sumut24.co

Baca Juga:

Deputi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara, Anton Purba mewakili pimpinan memaparkan Tahun 2023 Sektor Jasa Keuangan Sumatera Utara Stabil Disertai Dengan Kolaborasi Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan.Hal itu dikatakan Anton Purba dalam acara Media Gathering di Mikie Holiday Resort, Kabupaten Karo, Kamis 7-8 Desember 2023.

Hadir 2 pembicara lainnya yakni Kepala Bagian Analis Senior Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen dan Reza Leonhard Osenta Mayda, Pengawas Senior pengawasan lembaga jasa keuangan.

Lebih lanjut dipaparkan Anton Purba, tahun 2023 merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi, dari dampak masif pandemi Covid-19. Hal ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan mengingat tren pemulihan tersebut tidak mengalami perlambatan, bahkan terus meningkat hingga di penghujung tahun 2023, terutama di tengah tekanan dan pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi.

Seiring dengan hal tersebut, kondisi sektor jasa keuangan di Indonesia juga terus menunjukkan tren pemulihan kinerja di segala sektor. Dari sektor perbankan, tercatat fungsi intermediasi berjalan stabil dengan pertumbuhan kredit pada Oktober 2023 tumbuh 8,99% yoy dan DPK tumbuh sebesar 3,43% yoy. Secara umum, stabilitas sektor jasa keuangan Sumatera Utara,  yang terdiri dari 109 entitas Perbankan, 84 entitas Pasar Modal, dan 180 entitas IKNB, pada posisi Oktober 2023 memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.

Masih sebut Anton Purba, Perkembangan Sektor Perbankan Sektor perbankan di SumAnton Purbaatera Utara menunjukkan stabilitas yang konsisten dengan modal yang kokoh dan likuiditas yang memadai, dengan peran intermediasi yang sedikit terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan.

Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada bulan Oktober 2023 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga. Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) meningkat masing-masing menjadi 107,79 persen dan 22,57 persen, jauh melampaui ambang batas yang ditentukan sebesar 50 persen dan 10 persen. Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara.

Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) bank umum dan BPR/BPRS yang berada dalam level yang kuat yaitu 28,18 persen dan 27,30 persen. Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial.

Anton Purba menambahkan, kualitas kredit sektor jasa keuangan tetap terjaga pada tingkat yang aman, dengan rasio non performing loan (NPL) gross perbankan sebesar 2,03 persen, non performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan sebesar 2,08 persen, NPF perusahaan modal ventura sebesar 13,43 persen, disebabkan oleh jenis investasi berisiko tinggi. Dari sisi pembiayaan digital, tingkat wanprestasi 90 hari, yaitu tingkat kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian di atas 90 hari, perusahaan fintech P2P lending berada dalam level yang aman yaitu 2,03 persen.

Dari sisi pertumbuhan, sektor perbankan Sumatera Utara pada Oktober 2023 kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif. Total aset tercatat sebesar Rp333,06 Triliun dengan pertumbuhan sebesar 3,02% yoy. Penghimpunan dana pihak ketiga juga bertumbuh sebesar 2,54% yoy menjadi Rp311,62 Triliun.

Pada penyaluran kredit, sebut Anton Purba, penyaluran kredit/pembiayaan oleh bank yang berlokasi di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp254,74 triliun dengan pertumbuhan terbatas sebesar negatif -0,86% yoy, namun mulai bergerak meningkat terlihat dari pertumbuhan year to date (ytd) sebesar 0,50 persen. Adapun struktur kredit terdiri dari 70,47% kredit produktif dan 29,53% kredit konsumtif. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit modal kerja bank umum yang bertumbuh 0,28% yoy menjadi Rp115,95 triliun setelah sebelumnya terkontraksi, dan kredit kepemilikan rumah tinggal yang bertumbuh 9,75% yoy menjadi Rp23,25 triliun.

Jika dibandingkan dengan tren historis dari Desember 2022 yang lalu, kredit modal kerja justru mengalami kontraksi yang paling dalam, sehingga pulihnya pertumbuhan kembali menjadi positif ini menunjukkan sektor dunia usaha di Sumut sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi usaha yang sigfnifikan.

Di sisi lain, ujarnya, kredit restrukturisasi terkait pandemi Covid-19 terus mengalami penurunan sebesar Rp33 miliar dibanding bulan sebelumnya menjadi Rp8,30 triliun, menandakan kinerja debitur yang semakin baik seiring dengan pemulihan dunia usaha.

Perbankan Syariah Menunjukkan Peningkatan

Perbankan syariah di Sumatera Utara yang terdiri dari 7 bank umum syariah dan 8 unit usaha syariah terus menunjukkan peningkatan yang baik. Pada Oktober 2023, terpantau aset bank syariah di Sumatera Utara mencapai Rp22,83 triliun dengan pertumbuhan sebesar 12,54% secara yoy. Nominal tersebut mewakili 6,70% dari total aset bank umum di Sumatera Utara, meningkat dibanding bulan akir tahun 2022, yaitu sebesar 6,43%. Peningkatan nilai aset ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan perbankan syariah di Sumatera Utara.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul di bank syariah juga mengalami peningkatan. Per Maret 2023, total DPK di bank syariah mencapai Rp18,81 triliun, bertumbuh sebesar 3,20% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Total pembiayaan syariah mencapai Rp16,60 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11,59% secara yoy.

Beberapa rasio indikator kinerja juga menunjukkan pertumbuhan yang perbankan syariah di Sumatera Utara. Rasio NPF tercatat sebesar 4,62%. Sementara itu,  fungsi intermediasi perbankan syariah juga menunjukkan perkembangan yang baik, terlihat dari financing to deposit ratio (FDR) yang tercatat sebesar 78,58%.

Perkembangan perbankan syariah memberikan dampak terhadap perekonomian Sumatera Utara dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam sistem Keuangan dan meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh perbankan konvensional.

Pembiayaan UMKM Peningkatan penyaluran kredit dan dukungan finansial terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM menjadi aspek penting bukan hanya dalam mendukung pemulihan ekonomi namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat bahwa sektor UMKM menyerap 97% tenaga kerja secara nasional (menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah  tahun  2020).

Hal tersebut juga yang menjadi salah satu dasar bagi OJK dalam menempatkan UMKM sebagai salah satu kategori usaha berkelanjutan, sesuai POJK Keuangan Berkelanjutan (POJK No. 51/POJK. 03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik).

Sebagai informasi singkat, Keuangan Berkelanjutan adalah dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Sejak pandemi covid-19 terjadi, sektor UMKM mengalami penurunan kinerja hingga Desember 2020 yang menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran secara masif. Dan akhirnya di awal tahun 2021, kredit bank umum kepada UMKM mulai meningkat dan terus bertumbuh pesat hingga tahun 2023.

Hal ini terlihat dari share kredit UMKM terhadap total kredit bank umum yang terus meningkat setiap tahunnya, mulai dari 26,80% pada tahun 2020, 31,07% pada tahun 2021, dan sebesar 30,51% pada Oktober 2023. Adapun angka tersebut sudah melebihi angka 30% yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh presiden RI.

Peningkatkan share kredit UMKM tersebut didukung oleh penyaluran kredit yang terus bertumbuh dengan pesat, dimana per Oktober 2023 tercatat pertumbuhan sebesar 12,45% yoy. Adapun lapangan usaha yang menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit UMKM adalah perdagangan dengan porsi sebesar 45,59 persen, diikuti dengan pertanian dan industri pengolahan.

Pada perkembangan Perbankan Daerah, sambung Anton Purba, Berdasarkan pemantauan per Oktober 2023, Bank Umum yang berkantor pusat di Sumatera Utara, yang terdiri dari Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma, memperlihatkan peningkatan kinerja intermediasi, tercermin dari pertumbuhan positif penyaluran kredit sebesar 6,62% secara yoy.

Sebagaimana kinerja yang baik dari bank umum daerah, BPR/BPRS di Sumut juga memperlihatkan peningkatan kinerja yang baik, khususnya dalam kontribusinya menyalurkan kredit. Per Oktober 2023, penghimpunan DPK bertumbuh 7,08% yoy, dan penyaluran kredit/pembiayaan dapat didorong bertumbuh double digit sebesar 12,98% yoy.

Salah satu upaya yang OJK lakukan dalam memperkuat posisi BPR/BPRS adalah dengan mendorong proses merger, konsolidasi, dan akuisisi. Hingga saat ini, terdapat 52 bank dari yang sebelumnya 60 bank pada Desember 2020. Tujuannya adalah dalam memperkuat layanan, permodalan dan infrastruktur, serta mendukung upaya program pemerintah dalam rangka konsolidasi.

Perkembangan Industri Keuangan Non Bank Di Industri Keuangan Non Bank, berbagai lembaga pembiayaan non bank di Sumatera Utara terpantau dapat menyalurkan pembiayaan dengan pertumbuhan positif. Perusahaan Pembiayaan pada Oktober 2023 mencatatkan piutang pembiayaan sebesar Rp21,65 triliun dengan pertumbuhan yang relatif tinggi 22,98% yoy. Pembiayaan Investasi tercapai sebesar Rp6,85 triliun dan bertumbuh relatif tinggi sebesar 24,17% yoy, sementara Pembiayaan Modal Kerja bertumbuh dengan signifikan sebesar 116,09% yoy, meskipun dengan nominal pembiayaan yang lebih kecil yaitu Rp1,69 triliun.

Selama tahun 2021 hingga 2022, penyaluran pembiayaan ini terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, bukan hanya dari nominal piutang namun juga persentase pertumbuhan. Pertumbuhan 22,98% pada Oktober 2023 merupakan pertumbuhan pembiayaan tertinggi sejak tahun 2018.

Pertumbuhan pembiayaan yang baik juga terlihat pada Perusahaan Modal Ventura yang bertumbuh 5,77% yoy menjadi Rp354,07 miliar.

Di sisi platform digital, industri start-up Fintech Lending atau lebih dikenal dengan nama pinjaman online masih berkembang dan konsisten bertumbuh. Terpantau total outstanding penyaluran pinjaman Fintech di Sumatera Utara tercapai sebesar Rp1,57 triliun, bertumbuh 28,39% yoy.

Eksistensi industri Fintech secara konsisten bertumbuh di Sumatera Utara baik dari sisi peminjam ataupun pemberi pinjaman. Tercermin dari pertumbuhan akumulasi rekening lender atau pemberi pinjaman di Sumut bertumbuh 48,10% yoy dan akumulasi rekening borrower atau peminjam bertumbuh 51,89% yoy. Industri Pergadaian yang terdiri dari 1 pergadaian persero (PT Pegadaian) dan 17 perusahaan gadai mencatatkan total penyaluran pinjaman sebesar Rp4,13 triliun dengan pertumbuhan 14,56% ytd. Lembaga Keuangan Mikro yang terdiri dari 1 LKM di Kota Gunungsitoli dan 1 Bank Wakaf Mikro di Kab. Deli Serdang juga memperlihatkan perkembangan yang potensial dengan pertumbuhan pembiayaan 20,73% yoy dengan total pembiayaan Rp5,93 miliar. Prinsip daripada LKM lebih berfokus dalam membantu masyarakat miskin produktif, sehingga secara nominal terlihat relatif kecil dibanding lembaga pembiayaan berbentuk perusahaan.

Segmen asuransi jiwa mulai menunjukkan pertumbuhan positif setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2022. Hingga Triwulan II tahun 2023, tercatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp3,61 triliun dengan pertumbuhan 6,18 persen yoy. Khusus untuk segmen asuransi umum, pendapatan premi melanjutkan tren pertumbuhan positif sebesar 11,49 persen yoy dan tercatat mencapai angka Rp1,15 triliun.

Perkembangan Pasar Modal Industri Pasar Modal terus memperlihatkan perkembangan yang relatif baik dan semakin stabil. Jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara per Oktober 2023 tercatat sebesar 546.319 rekening, bertumbuh 19,21% secara yoy. Jumlah investor terbanyak terdapat pada reksadana yang juga memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu 20,34% yoy, diikuti dengan surat berharga negara dan saham.

Kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada tahun 2023 mulai mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, terlihat dari besarnya nilai transaksi saham pada Oktober 2023 yang mencapai Rp9,26 triliun. Di sisi likuiditas transaksi dalam rentang waktu Januari 2023 hingga Oktober 2023, rata-rata transaksi bulanan mencapai Rp7,76 triliun, meskipun lebih rendah dibanding tahun 2022, namun sudah lebih tinggi dibanding pada periode pra pandemi covid-19.

Jumlah saham  yang dimiliki oleh investor perorangan di Sumatera Utara melanjutkan tren peningkatan sebesar 19,06% yoy. Sementara pada investor berjenis institusi/perusahaan, terdapat beberapa perusahaan yang memilih untuk melepas kepemilikan sahamnya. Pada umumnya, hal tersebut dilakukan untuk penambahan modal, diversifikasi portofolio, atau memberikan likuiditas pada pemegang saham.

Terkait dengan perkembangan emiten saham di Sumatera Utara, tepat pada hari ini  perusahaan PT Maja Agung Latexindo Tbk telah berhasil melaksanakan penawaran umum perdana (IPO), yang tidak hanya menjadi pencapaian signifikan bagi perusahaan tersebut, tetapi juga meningkatkan jumlah emiten saham di Sumatera Utara dari sebelumnya 10 menjadi 11. Ini menandai langkah positif dalam pengembangan pasar modal regional.

Peningkatan jumlah emiten saham ini menciptakan lingkungan investasi yang lebih dinamis dan beragam, memberikan peluang bagi investor lokal dan nasional untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi daerah ini. Selain itu, perusahaan IPO seperti PT Maja Agung Latexindo memiliki dampak positif yang luas, termasuk penciptaan lapangan pekerjaan baru, peningkatan pendapatan pajak, dan dorongan terhadap ekosistem bisnis lokal.

Perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen Dalam mewujudkan fungsi pelayanan publik, OJK juga dengan rutin melakukan sosialisasi terkait produk dan jasa keuangan ataupun pengetahuan keuangan umum kepada berbagai lapisan masyarakat di Sumatera Utara. Upaya ini dilakukan secara roadshow ke seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Utara.

Selama periode Januari hingga November tahun 2023, ujar Anton Purba, Kantor OJK Provsu telah mengadakan sebanyak 74 kegiatan edukasi keuangan yang berhasil merangkum partisipasi lebih dari 24.350 peserta di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan ini termasuk program Roadshow Edukasi Daerah 3T, rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023 (beberapa kegiatan dapat terlihat pada slide, yaitu di Tapanuli Selatan, Deli Serdang, Simalungun, dan pengenalan pasar modal kepada generasi muda.

Dalam rangka menyelenggarakan puncak Bulan Inklusi Keuangan 2023, Kantor OJK Provsu bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara (Forkom-IJK Sumut) menyelenggarakan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat 2023 yang dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut di Binjai Super Mall, Kota Binjai. Kegiatan ini dihadiri oleh total ±5.000 pengunjung dengan total nominal transaksi sebesar Rp665 juta.

Terdapat juga kegiatan OJK Goes to School di Kab. Dairi yang merupakan kegiatan edukasi pengenalan sektor jasa keuangan dan perencanaan keuangan dini kepada pelajar SMP dan SMA. Kegiatan ini merupakan komitmen OJK dalam membangun masa depan generasi muda yang cerdas dan terencana.

Kantor OJK Provsu juga senantiasa menjalankan fungsi perlindungan konsumen dengan menerima dan menindaklanjuti pengaduan nasabah jasa keuangan. Dalam periode Januari hingga Oktober 2023, terdapat total 922 pengaduan konsumen jasa keuangan Sumatera Utara yang diterima dan ditindaklanjuti OJK KR 5, baik yang melalui APPK (Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen) maupun datang langsung ke Kantor OJK Provsu. Pengaduan terbanyak berasal dari nasabah Perbankan sebanyak 402 pengaduan, diikuti dengan nasabah Asuransi sebanyak 247 pengaduan dan Perusahaan Pembiayaan sebanyak 152 pengaduan.(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Forkopimda dan Insan Pers Sumut Deklarasi Pilkada Damai
Insan Pers Jaga Marwah Sumut Guna Pilkada Serentak Tahun 2024
Musa Rajekshah Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Desa Telun Kenas Deliserdang
Jum'at Berkah Kapolres AKBP Dr Wira Prayatna Sebagai Bentuk Kepedulian Sosial yang Menginspirasi Masyarakat
Alodokter Dukung Program Kemenkes dengan Layanan Kesehatan Inovatif untuk Keluarga Indonesia Menuju Indonesia Sehat 2045
Kesiapan dan Kekuatan Sat Samapta Polres Padangsidimpuan Untuk Latihan Lintas Ganti dan Penembakan Gas Air Mata Sebagai Langkah Menjaga Keamanan
komentar
beritaTerbaru